Senin, 10 September 2012

Sinopsis BIG Episode 17 END [Special Version]

Cerita ini murni berdasarkan versi yang ada dalam otak saya. Cerita ini saya buat karena saya merasa [sangat] kecewa dengan ending dari BIG yang saya tonton dengan serius. Benar-benar kecewa hingga saya harus menulis cerita ini sendiri. Intinya dengan cerita ini saya ingin menghibur diri sendiri, (^^). Silahkan membaca.



Baiklah,,, kita lanjutkan dari episode terakhir, ketika Kyung Joon (dengan tubuh Kyung Joon, ya jiwanya telah kembali pada tubuhnya!) bertemu dengan Da Ran dan berjalan bersama di bawah naungan payung hijau yang menjadi kenangan mereka.

Keduanya lalu duduk berhadapan di sebuah kedai kopi. 
"Jadi, Gil Teacher, kenapa kau membawa ku kesini?" Kyung Joon bertanya.
"Apa?! Membawa mu kesini? Bukankah kau yang mengikuti ku kesini?" 
"O-ow, setelah sekian lama kau benar-benar jadi sangat percaya diri." Kyung Joon berkata dengan tampang sinis khas Kyung Joon (sinis tapi tetep ganteng, yah begitulah pokoknya, XD)
"Tentu saja." Da Ran berkata sambil tersenyum manis. Dia menyadari kalau Kyung Joon belum ingat dengan semua kenangan mereka.
"Apa itu? Senyuman mu menakutkan sekali."
"Dulu kau bilang aku cantik."
"Apa?! Kapan aku bilang begitu? Apa kau sudah gila?"
"Ya benar! Aku sudah gila. Aku jadi gila karena mu." Da Ran berkata sambil menyipitkan matanya, berpura-pura marah pada Kyung Joon.
Kyung Joon tampak bingung, tapi masih memasang tampang sinis. Dia menyeruput kopinya untuk meredakan kebingungannya. Dia mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Tapi, selama aku tidak sadar, kau pasti sangat bahagia. Kau pasti tak mengira kalau orang yang kau nikahi adalah kakak ku. Benar kan?"
Da Ran tersentak. Kyung Joon tak menyadari hal itu dan terus saja melanjutkan.
"Aku juga tidak menyangka sama sekali. Apa dia (Yoon Jae) mengatakan sesuatu yang kau harapkan? Aaah, tentu saja, kalian bahkan menikah, kalian juga membuat banyak sekali foto pernikahan, dan ..."
"Kyung Joon, ......" Da Ran berkata mencoba menghentikan apa yang Kyung Joon katakan karena itu membuat dadanya sesak.
"Kenapa?" Kyung Joon terheran.
"Apa kau bahagia?" Da Ran bertanya pada Kyung Joon.
Kyung Joon kebingungan, kenapa tiba-tiba Da Ran bertanya seperti itu. Kemudian dia pun menjawab.
"Tentu saja, ketika bangun dari tidur yang panjang, aku tahu kalau aku tak sendiri. Aku punya Ayah, aku punya Ibu, dan aku mempunyai seorang kakak yang hebat. I'm very happy." 
Da Ran terharu sambil tersenyum, lalu berkata, "Baguslah. Sebentar lagi kau juga akan memiliki seorang kekasih yang cantik."
"Apa?! Dasar gila. Hei Gil Teacher, sejak kapan kau bisa meramal, huh?!"
"Ya aku memang sudah gila. Bukankah tadi aku sudah mengatakannya. Aku jadi gila karena mu." Da Ran tersenyum lebar. 
"O-ow....Kau benar-benar sedang tidak waras. Aku akan memberi mu waktu untuk sendiri." Kyung Joon berdiri dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Da Ran. 
Da Ran hanya tersenyum, kemudian berkata sambil melambaikan tangan. 
"Hati-hati di jalan. Pastikan besok kau datang menemui ku lagi."
Kyung Joon menoleh sesaat lalu melajutkan langkahnya. Di depan kedai kopi Kyung Joon memegangi dadanya dan bertanya pada dirinya sendiri. "Kenapa dengan ku, kenapa aku menjadi sangat bahagia bertemu dengannya?" Kyung Joon menghela nafas, lalu berjalan pergi sambil tersenyum.
***

Keesokan harinya, saat pulang kerja Da Ran berjalan dengan sangat bahagia. Bahkan dia berjalan sambil berputar-putar, sangat kekanak-kanakan (mungkin karena dia sudah jatuh cinta dengan remaja yang dia bilang masih anak-anak, KKJ). Tiba-tiba dia menubruk seseorang. 
"Maaf, maaf, maaf." Da Ran berkata maaf berkali-kali sambil menunduk. Ketika mengangkat wajahnya untuk melihat orang yang ditabraknya, dia melihat orang itu berdiri dengan tegap, dan ternyata dia adalah..... Seo Yoon Jae!!
"Yoon Jae-ssi...." Da Ran sangat kaget, sampai-sampai dia menjatuhkan tas yang dipegangnya.
Mereka lalu duduk berdampingan di sebuah bangku taman. Yoon Jae telah kembali, Yoon Jae dengan tubuh dan jiwa Yoon Jae seutuhnya! Dokter yang karismatik, bukan dokter yang kekanak-kanakan. Terpancar jelas dari matanya, dia Yoon Jae yang dulu disukai oleh Gil Da Ran.
Lama keduanya terdiam. Yoon Jae lalu mulai berbicara duluan. 
"Aku datang untuk menjawab apa yang dulu kau tanyakan, Da Ran."
"Itu....." Da Ran tak bisa melanjutkan kata-katanya.
"Aku...." Yoon hendak berkata, tapi Da Ran memotongnya.
"Aku sudah tak ingin mengetahuinya lagi." Da Ran berkata setengah menjerit.
"Meskipun kau sudah tak ingin tahu, meskipun apa yang aku katakan sudah tidak ada gunanya lagi, tapi aku tetap ingin mengatakanya." Yoon Jae berkata pelan, penuh karismatik. Da Ran hanya bisa diam.
"Aku mencintaimu, Gil Da Ran. Aku mencintai mu karena hati ku benar-benar menginginkan mu. Bukan karena aku kasihan pada mu, atau karena aku merasa bersalah pada mu. Aku benar-benar mencintai mu." Yoon Jae berkata dengan sungguh-sungguh. Da Ran merasa sangat bersalah, wajahnya dipenuhi dengan rasa bersalah dan penyesalan.
"Maaf kan aku, aku sudah mengkhianati mu. Aku telah menyukai pria lain dan tidak lagi menunggu dirimu. Hatiku, sudah aku berikan padanya."
Yoon Jae tertunduk, "Aku tahu. Aku sudah tahu semuanya. Aku hanya mengatakan apa yang ingin aku katakan padamu."
"Apa maksud mu?! Kau sudah tahu semuanya?"
"Jiwa yang tertukar." Yoon Jae berkata lirih, lalu melanjutkan kembali. "Aku tahu dan masih ingat semuanya. Hanya Kyung Joon yang tak bisa mengingatnya."
"Ba-bagaimana bisa...?" Da Ran bertanya sambil terbata-bata.
"Entahlah...Mungkin karena aku harus berada di posisi ku dan Kyung Joon harus berada kembali di posisinya. Aku tahu semua yang terjadi, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya bisa menangis."

Flashback ke episode 16, dimana tubuh Kyung Joon yang ada di rumah sakit mengeluarkan air mata. 



Yoon Jae melanjutkan, "Kami sempat akan bertukar jiwa, tapi Kyung Joon menolak kembali ke jiwanya."
Flashback ke episode 15, dimana Kyung Joon bermimpi bertemu dengan Yoon Jae. Yoon Jae memintanya untuk kembali bertukar, tapi Kyung Joon tidak mau, saat itu terdengar suara Da Ran memanggil-manggilnya. Kyung Joon pun terbangun dari pingsannya dan saat itu dia berpura-pura tidak ingat apa pun.


"Aku tahu, dia menolaknya karena dia tidak bisa meninggalkan mu seperti itu. Dia sangat mencintai mu."
"Yoon Jae....Maafkan aku..." Da Ran berkata lirih.
"Da Ran, kau dan Kyung Joon adalah orang yang sangat ku sayangi. Kyung Joon telah menyelamatkan  hidupku  dua kali. Dan kau telah memberiku perasaan yang sangat indah."
Da Ran tak tahan lagi, dia tak bisa lagi menahan tangis nya.
"Berbahagialah.... Aku tahu kau juga mencintai nya. Kalian saling mencintai. Berjanjilah untuk bahagia." Yoon Jae berkata sambil tersenyum, memegangi kedua pundak Da Ran dengan tangannya yang kekar.
"Aku juga bahagia," Yoon Jae melanjutkan.
"Terima kasih, kau telah memberiku kenangan yang indah. Menikah dengan mu, melakukan foto pernikahan, foto piknik, dan semuanya yang telah kau lakukan bersama tubuhku. Terima kasih Da Ran." Yoon Jae tersenyum, berusaha menahan tangisnya. Mereka berpelukan. Wajah Da Ran terbenam dalam pelukan Yoon Jae. Da Ran menangis terisak dengan perasaan bersalah. Yoon Jae menangis tertahan, menahan pedih dan bahagia. Dia tulus melepas Da Ran bersama adiknya, Kyung Joon. Yoon Jae benar-benar tulus. Dia merelakan orang yang dicintainya untuk memilih cintanya.
***

Malam harinya di rumah sakit tempat Yoon Jae dulu bekerja. Di ruang kerja Yoon Jae, Yoon Jae tampak berbicara di telepon dengan seseorang.
"Ya, aku baik-baik saja. Aku akan kembali bekerja disini."
"Syukurlah." Da Ran menyahut, ternyata Yoon Jae sedang berbicara dengan Da Ran di telepon.
"Oya, aku masih penasaran bagaimana kau bisa ingat semuanya? Ma Ri bilang tak satupun dari kalian ingat dengan apa yang terjadi."
"Ma Ri? Oh, gadis teman Kyung Joon itu? Ya aku berpura-pura tidak ingat apapun di depannya."
"Hah?!"
"Iya, mungkin dia akan malu kalau aku bilang aku tahu semuanya. Mungkin dia akan menyesal karena telah mencium ku."
Flashback ke episode 7, ketika Ma Ri mencium Kyung Joon yang ada dalam tubuh Yoon Jae. [well, ini adalah scene paporit ku, apalagi setelah liat behind the scene nya XD~]


"Apa?!" Suara Gil Da Ran terdengar setengah menjerit.
"Sudahlah. Aku harus kembali bekerja. Sepertinya kau harus bekerja lebih keras untuk mengembalikan ingatan Kyung Joon. Aku tutup teleponnya."
Da Ran masih ingin bertanya sesuatu tapi teleponnya sudah mati. Da Ran lalu bicara sendiri.
"Apa ini? Ma Ri mencium Yoon Jae saat jiwa Kyung Joon ada disana? Apa maksud anak itu?" Da Ran kebingungan sambil mengacak-acak rambutnya. Lalu berkata sendiri lagi "Arrgghh, apa yang aku lakukan? Apa aku cemburu dengan anak kecil itu? Jang Ma Ri? Arrgghh, aku sudah gila!"
***

Yoon Jae hanya duduk di ruang kerjanya, mengamati foto-fotonya dengan Da Ran. Mengenang masa indah itu. Tiba-tiba Se Young sudah ada di sampingnya. 
"Ah, kau datang rupanya." Yoon Jae segera merapikan foto-foto itu.
"Aku senang kau kembali." Se Young berkata pelan sambil tersenyum.
"Ya, aku telah kembali. Kelihatannya kau sangat senang."
"Benar, aku sangat senang. Kau bukan hanya kembali ke Seoul, tapi kau juga kembali dengan dirimu yang dulu. Dirimu ketika sebelum terjadi kecelakaan itu."
"Maafkan aku, kau pasti merasa sangat aneh. Sepertinya aku banyak melakukan hal yang membuat mu kesal."
"Akhirnya kau sadar itu. Jadi sekarang kau harus membayar semuanya." Se Young berkata sambil berpura-pura mengancam.
"Baiklah. Bagaimana aku harus membayarnya?" Yoon Jae bertanya.
"Pertama-tama kau harus menemani ku minum teh." Se Young berkata sambil tersenyum.
"Tentu saja." Yoon Jae pun tersenyum menanggapinya.
***


Pagi hari Da Ran berjalan ke tempat kerja nya dan melintasi rumah yang dulu dia tempati bersama Kyung Joon. Dia berhenti sejenak memandanginya. Dia tersenyum. Tiba-tiba seseorang yang sangat dikenalnya tengah berdiri sambil menyiram tanaman. Dia tak lain tak bukan adalah Kyung Joon!
"Kyung Joon, apa yang kau lakukan disini?" Da Ran bertanya sambil berjalan masuk mendekati Kyung Joon.
"Kenapa? Ini adalah rumahku. Ada yang salah?"
"Bukankah pemiliknya...." Da Ran kebingungan.
"Oh, aku sudah membelinya lagi. Ini adalah peninggalan Ibuku. Meskipun bukan Ibu kandung ku. Dia sangat baik padaku." Kyung Joon menjelaskan.
Da Ran teringat kembali ketika dulu Kyung Joon menggunakan seluruh uang Yoon Jae untuk membeli rumah ini dari pamannya Kyung Joon. Dasar anak nakal.
"Lalu darimana kau dapat uang?"
"Aku punya banyak warisan dari Ibuku. Dia sangat mencintai ku. Aku beruntung Yoon Jae Hyung telah mengambil alih untuk menjadi wali ku ketika aku sedang tidak sadar. Jadi warisan ku tidak jatuh ke tangan paman ku. Hahaha.." Kyung Joon tertawa.
"Dasar bayi nakal." Da Ran menyipitkan matanya ke arah Kyung Joon.
"Apa? Kenapa kau menatap ku seperti itu? Dasar Gila." Kyung Joon lalu mengarahkan selang airnya ke arah Da Ran.
"Hei! Apa yang kau lakukan?" 
Jadilah mereka bermain air bersama-sama. Tertawa. Bahagia.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kyung Joon : Gil Teacher, kenapa aku seperti merasa pernah mengalami ini bersama mu. Apa aku pernah bermimpi seperti itu?
Da Ran : Tidak, itu bukan mimpi. Perasaan mu adalah nyata. Kita pernah bersama-sama. Dulu. Sekarang. Dan selamanya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



10092012

7 komentar:

  1. waaaahhh...really!
    imigainasi Lo paling paporit!
    harusnya Hong Sisters konsultasi sama Lo dulu sebelom selesein ending'nya "BIG"
    yg Lo tulis...semuanya bisa aku gambarin dengan jelas *jelass banget!!*(dgn imajinasiku) LOL :D
    Love it...
    Gomawoyo :)
    *kecewapun berkurang* hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank You...akhirnya ada juga yang komen setelah sekian lama, hahahaha, XD

      Hapus
  2. ga nyangka kalau ending ini JAUUUHhh
    JAUHHHHH lebih keren dari versi aslinya
    aishhh. sampe sekarang setalh sekian lama masih ga rela ama ending drakor tu drama
    apalagi Joon ga pernah benar" sadar
    disini ada kesempatan ngayal Joon yang sadar asikkk :D

    BalasHapus
  3. 2016 ngere-run BIG lagi karna gong yoo dan masih greget sama ending jadi nyari pelarian hhaha ending kaya gini sih cukup bagus tapi sayang ending nya masih belom sesuai harapan pro team yoon jae soalnya hhaha sedikit ga terima kalo endingnya dia sama seyoung :( maaf hhaha tapi ini bagus kok endingnya jadi jelas semua cast setelah bertukar jiwa lagi 👍

    BalasHapus
  4. Bwat mba diah benar" daebak lewat sinopsis ini aq bisa ber imajinasi mimik muka smua aktor ny dengan sangt baik andai aza sinopsis mba diah d drama kn oleh mereka karna ini sinopsis komplit dah ,,,

    jdi mengurangi kekecewa an ending ny. D drakor big ini

    Gumawo mba diah ������

    BalasHapus
  5. saya baru nonton drama ini 3 hari lalu, cuma kepincut sampe eps10 dan setelahnya ceritanya semakin garing. kalau bukan karena Gong Yoo dan penasaran KKJ bangunnya gimana, mungkin gak dibela2in marathon 3 hari ini. dan kemudian mendapat ending yg mengecewakan :(
    sejujurnya sih aku berharap Gil Daran tetap menikah sm YoonJae dan KyungJoon tetap jd adik yg baik dan hidup bahagia sm keluarga Seo. tapi ending yg di tulis Mbak Diah jg keren kok!! gak sperti ending aslinya yg malah bikin bnyk pertanyaan dan penonton kecewa.
    Gamsahamnida mbak Diah. semangat selalu!

    BalasHapus
  6. Daebak.... Ni baru keren, walaupun endingnya ga sama gong yoo, tp setidaknya ada kesempatan untuk yj menyatakan perasaannya yg sebenernya,walau pd akhirnya ttp ga dipilih, dripd yg drama yg aslinya spt diabaikan bgitu saja, kasian bgt...

    BalasHapus